Beladiri apa yang terbaik?




Sering sekali pertanyaan ini muncul, bahkan ada yang sampai repot-repot berdebat demi membuktikan beladiri apa yang terbaik. Tidak hanya debat, bahkan ada pertandingan khusus yang mempertandingkan semua ilmu beladiri dalam satu event, seperti Ultimate Fighting Championship (meskipun tidak disebutkan secara rinci nama beladirinya, tetapi kita sudah dapat menebak background beladiri si atlet). Agak susah memang membuktikan mana yang terbaik. Di UFC sendiri pun bukan jaminan bahwa pemenangnya mewakili sebagai beladiri yang terbaik.

Pada dasarnya setiap seni beladiri memiliki “atribut” keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Seperti Taekwondo yang terkenal dengan teknik tendangannyaTinju yang memiliki kekuatan pukulanGulat terkenal dengan bantingannyaJiu jitsu yang terkenal dengan teknik kuncianAikido terkenal memiliki sifat kelembutan yang mampu dirubah menjadi kekuatanWushu terkenal dengan keindahan gerakan dan kekuatan masing-masing tekniknya, dan lain sebagainya.



*Taekwondo dengan tendangannya







*Tinju dengan pukulannya








*Aikido dengan kelembutan yang dapat dirubah menjadi kekuatan








*Jiu jitsu spesialis teknik kuncian








*Wushu dengan keindahan serta kekuatan di semua tekniknya







*Gulat dengan teknik bantingan





Lalu mana yang terbaik dari yang saya sebutkan sebagian di atas? Jawabannya adalah semuanya baik. Memang jika kita cermati, terdapat kelemahan pada seni beladiri tersebut, dan justru itulah yang membuat ragam ilmu beladiri tersebut saling melengkapi satu sama lain.

Misalnya seorang Taekwondoin professional yang ingin melatih tangannya, bisa mencoba Tinju. Atau seorang Wushu professional ingin memahami teknik kuncian, bisa belajar jiu jitsu, dll. Tapi yang perlu diingat sebelum kita mempelajari seni beladiri yang lain, pertama-tama kita harus mematangkan dulu basic dasar beladiri kita terlebih dahulu(selesaikan pada tingkatan tertinggi), dengan demikian kita sudah mendapat semua (sebagian besar) ilmu, baru kita bisa belajar yang lain. Jika kita masih belum bisa menguasai sepenuhnya basic dasar beladiri kita sendiri lalu nekat mempelajari seni beladiri yang lain, yang ada adalah hasilnya semrawut, teknik kita kacau, karena tercampur-campur tanpa fokus yang jelas. Ingat kita tidak bisa duduk di dua kursi sekaligus.

Sebagai contoh yang patut ditiru tentang “migrasi” antar martial art ini adalah Kris Jon, sebelum belajar tinju, Kris Jon adalah atlet Wushu Sea Games (kalau tidak salah) yang tentu saja sudah mendapat sebagian besar ilmu dari Wushu. Migrasi nya ke Tinju menghasilkan prestasi yang hebat. Tapi bukan berarti kita harus pindah-pindah aliran lho, itu tergantung talenta, dan bakat kita masing-masing.

Kembali ke topik, jadi menurut saya semua seni beladiri adalah baik, dan tidak ada gunanya meributkan beladiri apa yang terbaik, karena pada akhirnya seni beladiri akan saling melengkapi. Sama halnya kita bertanya bagus mana antara ayah dan ibu? Bingung kan…Karena kedua-duanya sama-sama baik, memiliki keunggulan kelemahan masing-masing, dan akan saling melengkapi satu sama lain.


Salam olahraga

Comments